Minggu, 21 November 2010

Langkah – langkah installasi linux ubuntu 10.4 pada VMware :

1. Buka WMware kemudian masukan iso linux ubuntu 10.4
2. Kemudian jalankan mesinnya
3. Setelah itu maka akan tampil layar wal penginstallan linux seperti pada gambar di bawah ini :



4.Pada tampilan istallasi kita pilih Bahasa yang akan digunakan, contohnya English untuk akun berbahasa inggris. Kemudian Install Ubuntu 10.04 LTS
5.Kemudian akan muncul tampilan zona waktu seperti pada gambar dibawah ini :




6. Pada Region kita pilih Negara dimana kita berada untuk wilayah Ondonesia kita pilih Asia, kemudian pada Time Zone kita pilih waktu dimana kita berada seperti Indonesia (Jakarta) atau Indonesia (Pontianak) dan Indonesia (Jaya Pura)
7.Kemudian Forward
8. Setelah itu akan muncul keyboard layout seperti pada gambar dibawah ini :



9. Pada Suggested option kita pilih USA untuk pengaturan layout standar.
10. Kemudian Forward



11. Setelah selesai kita akan masuk pada bagian mempartisi hardisk seperti pada gambar diatas .
12. Kita pilih Specify Partitions Manually
13. Setelah itu Forward



14. Klik pada New Partition Table



15. Maka akan muncul free space hardisk yang akan di partisi, kemudian Add, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini :




16. Pilih Type new partition yaitu primary,
Kemudian Size untuk partisi pertama masukan sebagaimana kita perlukan, contoh 5000 MB, Isi location dengan Beginning.
Pada Use As Kita pilih Ext4 Journaling File System
Mount Point kita pilih yaitu ( / )
17. Kemudian OK
18. Setelah itu kita akan mengatur partisi untuk swap area
19. Pada sisa hardissk yang ada kita Add, kemudian akan tampil gambar seperti dibawah ini :



20. Pilih Type for the new partition yaitu Logical]
Untuk Size kita biarkan saja sisa dari pengaturan partisi Ext4,
Pilih location sesuai dengan kebutuhan,
Pada Use As kita pilih swap area maka tidak akan dibutuhkan Mount Point
21. Kemudian OK
22. Berikut tampilan setelah Harddisk selesai dipartisi :



23. Kemudian Forward
24. Setelah itu akan muncul dialog pengisian identitas.



25. Pada kotak What’s Is Your Name, masukan nama kita. Contoh PutriSucita
26. Kemudian Masukan password dan jangan lupa mengulanginya lagi
27. Setelah itu Forward



28. Maka setelah itu akan muncul kotak dialog Ready to install seperti gambar diatas,
29. Pilih Install
30. Maka akan muncul proses penginstallan seperti pada gambar dibawah ini :





31. Tunggu beberapa saat hingga Instalasi mencapai 100%
32. Hingga Muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini :





33. Setelah selesai maka akan ada permintaan untuk merestart mesin agar linux dapat dijalankan.
34. Plih Restart Now
35. Setelah muncul Login Klik pada username kita kemudian masukan password.
36. Maka Linux telah dapat digunakan seperti pada gambar dibawah ini :





37. Setelah selesai, maka untuk mengecek host kita buka Terminal pada Applications – Accessories – Terminal
38. Lihat apakah kita sudah menjadi admin seperti pada gambar dibawah ini .



Selesai & Linux dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Sabtu, 20 November 2010

langkah-langkah instalasi ubuntu 8.10

Langkah – langkah installasi linux ubuntu 10.4 pada VMware :

  1. Buka WMware kemudian masukan iso linux ubuntu 10.4
  2. Kemudian jalankan mesinnya
  3. Setelah itu maka akan tampil layar wal penginstallan linux seperti pada gambar di bawah ini :

  1. Pada tampilan istallasi kita pilih Bahasa yang akan digunakan, contohnya English untuk akun berbahasa inggris. Kemudian Install Ubuntu 10.04 LTS
  2. Kemudian akan muncul tampilan zona waktu seperti pada gambar dibawah ini :

  1. Pada Region kita pilih Negara dimana kita berada untuk wilayah Ondonesia kita pilih Asia, kemudian pada Time Zone kita pilih waktu dimana kita berada seperti Indonesia (Jakarta) atau Indonesia (Pontianak) dan Indonesia (Jaya Pura)
  2. Kemudian Forward
  3. Setelah itu akan muncul keyboard layout seperti pada gambar dibawah ini :

  1. Pada Suggested option kita pilih USA untuk pengaturan layout standar.
  2. Kemudian Forward

  1. Setelah selesai kita akan masuk pada bagian mempartisi hardisk seperti pada gambar diatas .
  2. Kita pilih Specify Partitions Manually
  3. Setelah itu Forward

  1. Klik pada New Partition Table

  1. Maka akan muncul free space hardisk yang akan di partisi, kemudian Add, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini :

  1. Pilih Type new partition yaitu primary,

Kemudian Size untuk partisi pertama masukan sebagaimana kita perlukan, contoh 5000 MB, Isi location dengan Beginning.

Pada Use As Kita pilih Ext4 Journaling File System

Mount Point kita pilih yaitu ( / )

  1. Kemudian OK
  2. Setelah itu kita akan mengatur partisi untuk swap area
  3. Pada sisa hardissk yang ada kita Add, kemudian akan tampil gambar seperti dibawah ini :

  1. Pilih Type for the new partition yaitu Logical

Untuk Size kita biarkan saja sisa dari pengaturan partisi Ext4,

Pilih location sesuai dengan kebutuhan,

Pada Use As kita pilih swap area maka tidak akan dibutuhkan Mount Point

  1. Kemudian OK
  2. Berikut tampilan setelah Harddisk selesai dipartisi :

  1. Kemudian Forward
  2. Setelah itu akan muncul dialog pengisian identitas.

  1. Pada kotak What’s Is Your Name, masukan nama kita. Contoh PutriSucita
  2. Kemudian Masukan password dan jangan lupa mengulanginya lagi
  3. Setelah itu Forward

  1. Maka setelah itu akan muncul kotak dialog Ready to install seperti gambar diatas,
  2. Pilih Install
  3. Maka akan muncul proses penginstallan seperti pada gambar dibawah ini :

  1. Tunggu beberapa saat hingga Instalasi mencapai 100%
  2. Hingga Muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini :

  1. Setelah selesai maka akan ada permintaan untuk merestart mesin agar linux dapat dijalankan.
  2. Plih Restart Now
  3. Setelah muncul Login Klik pada username kita kemudian masukan password.
  4. Maka Linux telah dapat digunakan seperti pada gambar dibawah ini :

  1. Setelah selesai, maka untuk mengecek host kita buka Terminal pada Applications – Accessories – Terminal
  2. Lihat apakah kita sudah menjadi admin seperti pada gambar dibawah ini .

Selesai & Linux dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Sabtu, 13 November 2010

jenis-jenis file sistem

Jenis-jenis file sistem di linux

EXT2 file sistem

  1. KeteranganEXT2 adalah file sistem yang ampuh di linux. EXT2 juga merupakan salah satu file sistem yang paling ampuh dan menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada EXT2 file sistem, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi diantara EXT2 file sistem, besar blok tersebut ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah mk2fs. Jika besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ini berarti kita membuang setengah blok per file. EXT2 mendefinisikan topologi file sistem dengan memberikan arti bahwa setiap file pada sistem diasosiasiakan dengan struktur data inode. Sebuah inode menunjukkan blok mana dalam suatu file tentang hak akses setiap file, waktu modifikasi file, dan tipe file. Setiap file dalam EXT2 file sistem terdiri dari inode tunggal dan setiap inode mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode-inode file sistem disimpan dalam tabel inode. Direktori dalam EXT2 file sistem adalah file khusus yang mengandung pointer ke inode masing-masing isi direktori tersebut.
  2. Inode dalam EXT2Inode adalah kerangka dasar yang membangun EXT2. Inode dari setiap kumpulan blok disimpan dalam tabel inode bersama dengan peta bit yang menyebabkan sistem dapat mengetahui inode mana yang telah teralokasi dana inode mana yang belum. MODE: mengandung 2 informasi, inode apa dan ijin akses yang dimiliki user. OWNER INFO: user atau grop yang memiliki file atau direktori SIZE: besar file dalam bytes TIMESTAMPS: kapan waktu pembuatan inode dan waktu terakhir dimodifikasi. DATABLOKS: pointer ke blok yang mengandung data. EXT2 inode juga dapat menunjuk pada device khusus, yang mana device khusus ini bukan merupakan file, tatapi dapat menangani program sehingga program dapat mengakses ke device. Semua file device di dalam drektori /dev dapat membantu program mengakses device.
  3. Superblok dalam EXT2Superblok mengandung informasi tentang ukuran dasar dan bentuk file sistem. Informasi di dalamnya memungkinkan file sistem manager untuk menggunakan dan merawat file sistem. Biasanya, hanya superblok di blok group 0 saat file sistem di-mount tetapi setiap blok grup mengandung duplikatnya untuk menjaga jika file sistem menjadi rusak. Informasi yang dikandung adalah:
    1. Magic Numbermeyakinkan software bahwa ini adalah superblok dari EXT2 file sistem.
    2. Revision Levelmenunjukkan revisi mayor dan minor dari file sistem.
    3. Mount Count dan Maksimum Mount Countmenunjukkan pada sistem jika harus dilakukan pengecekan dan maksimum mount yang diijikan sebelum e2fsck dijalankan.
    4. Blocks per Sizebesar blok dalam file sistem, contohnya 1024 bytes.
    5. Blocks per Groupbenyaknya blok per group.
    6. Block Group Numbernomor blok group yang mengadung copy dari superblok.
    7. Free Blocksbanyaknya blok yang kosong dalam file sistem.
    8. Free Inodebanyak inode kosong dalam file sistem.
    9. First Inodenomor inode dalam inode pertama dalam file sistem, inode pertama dalam EXT2 root file sistem adalah direktori “/”.

EXT3 file sistem

EXT3 adalah peningkatan dari EXT2 file sistem. Peningkatan ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:

  1. Setelah kegagalan sumber daya, “unclean shutdown”, atau kerusakan sistem, EXT2 file sistem harus melalui proses pengecekan dengan program e2fsck. Proses ini dapat membuang waktu sehingga proses booting menjadi sangat lama, khususnya untuk disk besar yang mengandung banyak sekali data. Dalam proses ini, semua data tidak dapat diakses.Jurnal yang disediakan oleh EXT3 menyebabkan tidak perlu lagi dilakukan pengecekan data setelah kegagalan sistem. EXT3 hanya dicek bila ada kerusakan hardware seperti kerusakan hard disk, tetapi kejadian ini sangat jarang. Waktu yang diperlukan EXT3 file sistem setelah terjadi “unclean shutdown” tidak tergantung dari ukuran file sistem atau banyaknya file, tetapi tergantung dari besarnya jurnal yang digunakan untuk menjaga konsistensi. Besar jurnal default memerlukan waktu kira-kira sedetik untuk pulih, tergantung kecepatan hardware.
  2. Integritas dataEXT3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi kerusakan atau “unclean shutdown”. EXT3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
  3. KecepatanDaripada menulis data lebih dari sekali, EXT3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada EXT2 karena EXT3 memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin.
  4. Mudah dilakukan migrasiKita dapat berpindah dari EXT2 ke sistem EXT3 tanpa melakukan format ulang.

EXT4 file sistem

Ext4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila distro anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas nya otomatis system anda sudah support ext4 (dengan catatan sudah di include kedalam kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan versi 1.41.5 atau lebih.
Apabila anda masih menggunakan fs ext3 dapat mengkonversi ke ext4 dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.

Keuntungan yang bisa didapat dengan mengupgrade filesystem ke ext4 dibanding ext3 adalah mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB = 1,048,576 TB ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB untuk maksimum file size nya,Fast fsck,Journal checksumming,Defragmentation support.

Reiser file sistem

Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat. Ciri-cirinya mirip EXT3 file sistem. Reiser file sistem dibuat berdasarkan balance tree yang cepat. Balance tree unggul dalam hal kinerja, dengan algoritma yang lebih rumit tentunya. Reiser file sistem lebih efisien dalam pemenfaatan ruang disk. Jika kita menulis file 100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu blok. File sistem lain menempatkannya dalam 100 blok. Reiser file sistem tidak memiliki pengalokasian yang tetap untuk inode. Resier file sistem dapat menghemat disk sampai dengan 6 persen.

X file sistem

X file sistem juga merupakan jurnaling file sistem. X file sistem dibuat oleh SGI dan digunakan di sistem operasi SGI IRIX. X file sistem juga tersedia untuk linux dibawah lisensi GPL. X file sistem mengunakan B-tree untuk menangani file yang sangat banyak. X file sistem digunakan pada server-server besar.

Proc file sistem

proc file sistem menunjukkan bagaimana hebatnya virtual file sistem yang ada pada linux. Proc file sistem sebenarnya tidak ada secara fisik, baik subdirektorinya, maupun file-file yang ada di dalamnya. Proc file sistem diregister oleh linux virtual file sistem, jika virtual file sistem memanggilnya dan meminta inode-inode dan file-file, proc file sistem membuat file tersebut dengan informasi yang ada di dalam kernel. Contohnya, /proc/devices milik kernel dibuat dari data struktur kernel yang menjelaskan device tersebut.

 

 

Pembagian file sistem secara ortogonal

Shareable dan Unshareable


ShareableIsinya dapat dishare (digunakan bersama) dengan sistem lain, gunanya untuk menghemat tempat.
UnshareableIsinya tidak dapat dishare(digunakan bersama) dengan sistem lain, biasanya untuk alasan keamanan.

Variabel dan Static
VariabelIsinya sering berubah-ubah.
StaticSekali dibuat, kecil kemungkinan isinya akan berubah. Bisa berubah jika ada campur tangan sistem admin.

VFAT(Virtual File Allocation Table) digunakan pada Win95, mampu menyimpan dan membaca file dengan kapasitas 4 gigabyte. Jumlah file yang mampu dibaca pada root directory: 512 file, sedangkan pada nondirektori tak terbatas, mendukung long file names dan belum memiliki file security, FAT32 digunakan pada Win98, mampu menyimpan dan membaca file dengan kapasitas 4 Terabyte(1 Terabyte= 1024 Gigabyte). Jumlah file yang mampu dibaca pada root directory dan nondirektori tak terbatas, untuk fasilitas long file names dan files security sama dengan VFAT, memiliki keunggulan perbaikan otomatis file.